Sabtu, 28 Desember 2013

curhat remaja


Ku ukir sebuah angka 1 dan 8 dilembar kertas binderku. Usiaku baru 18 tahun. Itu yang selalu kukatakan pada diriku. 18 tahun, teramat malu ketika harus menuliskan sosok yang dinanti di selembar kertas. masih termasuk dini untuk memikirkan salah satu ibadah yang suci itu. 18 tahun, belum banyak yang ku lakukan di usia ini, membuat ayah dan ibu tersenyum. mungkin hanya akhlak yang baik dan itupun belum sempurna yang mampu ku tunjukkan. selalu pesan ayah kuingat, "walaupun sosok itu hanya berjalan kaki tapi jika agamanya baik, ayah akan menerima dengan tangan terbuka." ku ingat pula pesan guruku dulu, "lawan jenis kita akan bersikap kepada kita sesuai dengan sikap kita kepada lingkungan kita. jika kita bersikap menjaga diri kita terhadap mereka maka seseorang yang menjaga dirinya pun akan datang kepada kita."
Usiaku masih 18 tahun, namun selalu bayang seorang yang tiba-tiba kukenal itu menyelimuti pikiranku. Tak mungkin aku menghalau rasa itu. Perasaan suka itu wajar, tapi terlalu malu diri untuk mengakui dan terlalu takut juga. harusnya ini tak ku biarkan terjadi padaku namun kesepian selalu menjadi lentera kehidupan. Namun diri selalu yakin semua akan indah pada waktunya dan tak disangka-sangka.
#sekedar fiksi :)
Yakinlah, dalam kesendirian mu kini, dalam penantian panjangmu, Allah sebagai cinta hakikimu selalu ada untukmu. ^_^
Yakinlah, dia akan datang tepat saat telah tiba waktunya, jika sosok itu bukan dia yang sekarang tengah ada di pikiranmu, yakinlah yang kau dapatkan akan lebih baik. Allah akan memberikan yang terbaik bagi hambanya dan yang terbaik belum tentu yang kau harapkan tapi sudah pasti yang kau butuhkan. Yang kau butuhkan bukan sosok yang memiliki fisik keren, ganteng, tapi sosok yang mampu menjadi pemimpin rumah tanggamu. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar