Jumat, 10 Januari 2014

pendidik adalah kita



pendidikan merupakan salah satu alat untuk mewujudkan negara yang dipandang mapan, mandiri, dan berkuasa. pendidikan adalah alat yang digunakan untuk membentuk masyarakat madani atau kini disebut civil society. fungsi dari pendidikan itu sendiri yaitu membentuk insan paripurna dan menjadi pribadi yang kaffah. dan semua itu bisa diwujudkan jika pendidikan di indonesia berdasarkan agama islam. dasar history yang menjadi salah satu dasar pendidikan di indonesia adalah dasar yang mempelajari masa lalu, yakni jika kita kaitkan dengan masa di jaman rasulullah maka dasar history ini bisa dijadikan rujukan terciptanya pelajar-pelajar unggul, pelajar yang bertekad dan penuh motivasi.
kenyataan yang kita hadapi sekarang di indonesia ini banyak sekali kebobrokkan anak-anak sekolah yang di mulai dari semakin majunya teknologi mengawali rendahnya moral anak didik. jika kita survey, sebenarnya tidak ada yang salah dengan teknologi, tidak ada yang salah pula dengan dunia pendidikan, namun kesalahan terletak pada umatnya. umat manusia terlalu lena dengan teknologi modern saat ini seperti televisi, handphone, internet, play station, dsb.
semua manusia di dunia ini pada dasarnya adalah pendidik. orang tua sebagai pendidik qodrat yang memiliki peran penting dalam membimbing anak seharusnya bisa bersikap tegas tapi lembut terhadap buah hatinya. dari anak masih dalam buaian hingga terlahir di dunia seharusnya seorang ibu terutama, harus memiliki motivasi menjadikan anak sebagai didikan yang berakal, beraklaq mulia, dan menciptakan karakter anak sesuai al qur'an. guru sebagai pendidik jabatan, sebagai orang tua kedua bagi anak, seharusnya tidak hanya menjadikan profesi sebagai tekhnik mencari uang, sertifikat, ataupun kekuasaan, namun lebih pada menjadikan diri uswah (teladan) yang baik, sehingga terciptalah uswatun hasanah pada diri pendidik yang bisa ditiru atau dijadikan patokan bagi siswa untuk membentuk insan berbudi baik.
sebagian prang dimuka bumi ini terutama anak didik yang tidak terbiasa dengan mau'izzah atau nasehat lebih condong mengidolakan artis, bahkan dipandangan mereka artis adalah sosok yang menyenangkan karena populer, padahal sebagian besar masalah yang terjadi di negara kita akibat mencontoh atau menjadikan artis sebagai panutan mereka. kasus pembunuhan, pemerkosaan, bahkan kasus yang dianggap bukan kasus oleh sebagian besar orang yaitu pacaran, adalah bersumber dari sinetron.
oleh sebab itu, karena setiap manusia adalah pendidik baik bagi diri sendiri maupun orang lain, maka penting kiranya kita belajar menjadi seorang pendidik yang bisa dijadikan teladan bagi orang-orang disekitar kita. sekalipun profesi kita bukan guru, dosen, atau guru ngaji, tapi pada dasarnya kita adalah pendidik bagi anak-anak kita. ciptakan kader-kader yang baik pada sekitar kita di mulai dari sifat, katakter dan sikat kita pada sekitar kita. tak ada pendidik yang memiliki harapan membobrokkan anak didiknya, jika anak didik menjadi insan paripurna, yang menjadikan islam sebagai ajaran yang kaffah, yang memegang al qur'an dan assunnah sebagai pedomannya, maka pendidik pun termasuk pendidik yang luar biasa.

3 komentar:

  1. Pendidikan Dalam keluarga merupakan pendidikan awal bagi anak-anak, jaman sekarang ortu mesti ekstra mengawasi dan membimbing , jika tidak anak-anak moralnya gampang tergerus dengan dampak negatif teknologi.. terutama internet... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tepat sekali komentar ukhti. rusaknya moral adalah salah satu dampak buruknya pendidikan di mata umat. oleh sebab itu penting kiranya ini menjadi awal bagi kita yang akan menjadi pendidik untuk belajar serius dalam mendidik anak. ^_^
      terimakasih kunjungan serta komentar ukhti,

      Hapus