"Demi fajar,
Demi malam yang sepuluh,
Demi yang genap dan yang ganjil,
Demi malam apabila berlalu.
Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-orang yang berakal?"
(QS Al-Fajr: 1-5)
Pagi ini aku harus tetap tersenyum.
Apa pun yang terjadi harus tetap tersenyum. Lupakan hari kemarindan sekarang
mulai menjalani pagi yang datang. Hem… mulai detik ini aku harus bersemangat
kembali menjalani hidup. Meskipun tak ada seseorang di samping untuk berbagi,
toh masih ada nikmat bernafas karena masih bisa melihat pagi J.
Bagiku pagi selalu indah,
Ketika embun masih bergelayut di
bawah dedaunan,
Ketika udara pagi mulai memasuki
jendela kamarku,
Ketika sang fajar mulai menyapa
dunia,
Pagi tempat untuk mengucapkan
Alhamdulillah,
Karena masih bisa menjalani scenario
kehidupan yang Ia tuliskan J
Hari ini aku harus tersenyum, ya
tersenyum melebihi senyumku hari-hari kemarin. Masa lalu tinggallah masa lalu.
Tak apa rangkaian masa lalu begitu menyakitkan. Karena hari ini sekalipun tak
ada manusia yang mau mendengarkan, tapi masih ada Allah tempatku berbagi,
tempat mendengar segala keluhan, rintihan, kejamnya perasaan, dan lain
sebagianya. Jika butir air mata hari ini menangis kan ku usahakan tangisan ini
bukan karena yang telah hilang, namun karena menyadari Dia merangkulku.
Merangkul untuk tetap menjalani kehidupan sekalipun kehidupan tak seperti yang
diharapkan.
Sahabat, QS Al Baqarah: 286 “Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Ini masih
berlaku sampai kapanpun. Dan QS Al Baqarah : 216 itu juga masih berlaku sampai
kapanpun. “tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik
bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” J
Jadi tak apa, apa yang terjadi
itulah insyaallah yang terbaik. Maka kini aku harus damai. Ya berdamai dengan
kehidupan. Berdamai dengan ketetapannya. Seperti dulu berdamaiku ketika aku tau
jalan hidupku bukan di universitas yang membanggakan. Tak apa. Itu juga masa
lalu tapi siapa sangka sekarang hidupku jauh lebih baik dari dulu. Sahabat
terbaik, jurusan terbaik, sosok terbaik walaupun menghilang, nilai terbaik, ya
semua kini terbaik.
Tetap semangat, meskipun semua tak
seperti yang di harapkan toh Allah masih ada dan akan selalu ada di hati.
Innallahama’ana J.
Tak ada manusia yang sempurna, wajar jika kehidupanku tak begitu mulus, lancar,
sesuai harapan. Wajar jika sosok yang didamba tak juga mendamba. Wajar jika
senyum kadar memudar menjadi tangisan dan ketika mengingatNya, tangisan menjadi
senyuman. Karena lagi-lagi QS Ar Ra’d: 28 masih tetap berlaku sepanjang hayat.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
J
Dan ketetapan Allah selalu tepat.
Allah akan mengganti segala kesedihan ini dengan kebahagiaan bagi
hamba-hambaNya yang bersabar. O…. Allah always in the heart J. Thanks to Allah for
all of life story J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar